Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
...
Pada jaman pra
sejarah di Indonesia, telah diciptakan cara membela diri sesuai dengan
situasi dan
kondisi alam sekitarnya. Namun demikian istilah pencak silat secara pasti belum
dapat di
ketahui. Pada saat itu orang yang hidup di dekat hutan mempunyai cara bela diri
yangkhas untuk menghadapi binatang buas dalam mempertahankan hidupnya. Mereka
menciptakan bela diri fiurus-jurus) dengan meniru gerakan binatang yang berada
di lingkungan alam sekitamya.
Gerakan-gerakan
yang diciptakan juga disesuaikan dengan alam sekitarnya yang
berbukit-bukit,
dan berbatuan. Misalnya jurus yang diciptakan meniru gerakan harimau, kera,
ular, dan
burung. Oleh karena kondisi lingkungan yang berbukit dan berbatuan, maka
gerakannya
banyak lompatan/ loncatan. Orang-orang yang hidup di pegunungan biasa berdiri,
bergerak,
berjalan dengan langkah kedudukan kaki yang kuat untuk menjaga agar tidak mudah
jatuh selama bergerak di tanah yang tidak rata. Biasanya menciptakan beladiri
yang mempunyai ciri khas kuda-kuda yang kokoh tidak banyak bergerak. Sedangkan
gerakan tangan lebih lincah, banyak ragamnya dan ampuh daya gunanya.
Penduduk yang
hidup di daerah berawa, tanah datar, padang rumput biasa berjalan
bergegas, lari,
sehingga gerakan kakinya menjadi lincah. Mereka menciptakan beladiri yang
lebih banyak
memanfaatkan kaki sebagai alat beladiri. Akhirnya setiap daerah mempunyai
beladiri yang
khas dan berbeda dengan daerah lainnya, sehingga timbullah aliran beladiri
beraneka ragam.
Pertemuan antara penduduk daerah yang satu dengan daerah yang lain, menyebabkan
terjadinya tukar menukar ilmu beladiri, sehingga dapat meningkatkan mutu
beladiri di setiap daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar