Kamis, 11 Oktober 2012

Selayang Pandang Raksa Budhi


Perguruan Pencak Silat Raksa Budhi, asal kata dari Raksa dan Budhi, Raksa menurut Bahasa merasa (meraksa), sedangkan menurut istilah mengintropeksi ke dalam, jadi raksa merasakan terhadap diri sendiri dari penglihatan, perabaan, maupun penciuman.
Sedangkan Budhi secara etimologi Budhi, Budhi dalam bahasa sansekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.an, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah Budhi diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budhi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebut ethics.
Senada dengan itu Balitbang Dikbud (1995) menjelaskan bahwa Budhi secara konsepsional adalah Budhi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau dilaksanakan) dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara, a
tau juga Budhi itu adalah dimensi kejiwaan dinamis manusia yang berunsur karsa, rasa dan cipta. Makna kata-kata itu adalah aktivitas kehendak, perasaan dan penalaran (willing, sensing and reasoning)
Budhi identik selalu berdampingan dengan kata pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan menghormati orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan dan minum, cara masuk dan keluar rumah dan sebagainya. Pendidikan Budhi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan manusia.
            Jadi Raksa Budhi mengajarkan kepada anggotanya selalu bersikap baik dalam berpikir, ucapan, perilaku dan perbuatan dan merasakan apa orang lain rasakan sebelum bertindak apakah orang lain itu suka atau tidak atau sakit hati atau tidak, sehingga dalam bertindakpun sesuai dengan tatakrama atau pepakem orang sunda yang selalu handap ansor (rendah hati) tidak sombong dan selalu membantu dikala orang lain mengalami kesusahan.
READ MORE - Selayang Pandang Raksa Budhi
Perguruan Pencak Silat Raksa Budhi, asal kata dari Raksa dan Budhi, Raksa menurut Bahasa merasa (meraksa), sedangkan menurut istilah mengintropeksi ke dalam, jadi raksa merasakan terhadap diri sendiri dari penglihatan, perabaan, maupun penciuman.
Sedangkan Budhi secara etimologi Budhi, Budhi dalam bahasa sansekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.an, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah Budhi diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budhi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebut ethics.
Senada dengan itu Balitbang Dikbud (1995) menjelaskan bahwa Budhi secara konsepsional adalah Budhi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau dilaksanakan) dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara, a
tau juga Budhi itu adalah dimensi kejiwaan dinamis manusia yang berunsur karsa, rasa dan cipta. Makna kata-kata itu adalah aktivitas kehendak, perasaan dan penalaran (willing, sensing and reasoning)
Budhi identik selalu berdampingan dengan kata pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan menghormati orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan dan minum, cara masuk dan keluar rumah dan sebagainya. Pendidikan Budhi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan manusia.
            Jadi Raksa Budhi mengajarkan kepada anggotanya selalu bersikap baik dalam berpikir, ucapan, perilaku dan perbuatan dan merasakan apa orang lain rasakan sebelum bertindak apakah orang lain itu suka atau tidak atau sakit hati atau tidak, sehingga dalam bertindakpun sesuai dengan tatakrama atau pepakem orang sunda yang selalu handap ansor (rendah hati) tidak sombong dan selalu membantu dikala orang lain mengalami kesusahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar